Bank Dunia Memberikan Laporan Infrastruktur Indonesia Terkini
Bank Dunia Memberikan Laporan Infrastruktur Indonesia Terkini Dan Dibuat Berdasarkan Data Infrastrutur Yang Berjalan Pada Saat Ini Demi Keakuratan.
abadiplay , Menyusul diskusi publik saat ini dalam salah satu laporannya tentang rencana infrastruktur Indonesia. Bank Dunia (WB) telah membuat klarifikasi yang mengatakan bahwa laporan itu sudah ketinggalan zaman dan tidak boleh dirujuk sehubungan dengan pembangunan infrastruktur saat ini.
Bank Dunia mengatakan laporan yang beredar diselesaikan pada tahun 2014 sebelum Presiden Joko “Jokowi” Widodo menjabat dan diarahkan untuk menguraikan keadaan perencanaan infrastruktur dan proses penganggaran di negara itu selama periode itu.
“[Laporan itu] ditujukan hanya untuk penggunaan internal Bank Dunia dan diunggah oleh kesalahan klerikal di salah satu situs web kami pada Juni 2018,” kata WB dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya.
Laporan itu tidak digunakan karena tidak termasuk reformasi substansial dan beberapa kebijakan baru yang telah dijalankan oleh pemerintahan Presiden Jokowi sejak laporan itu selesai, menurut bank.
Tentu saja laporan yang digunakan juga merupakan data laporan yang mencakup pembangunan dari Sabang hingga Merauke.
Jadi ini merupakan sebuah data laporan infrastruktur terbaru yang bisa menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia dalam mengamati perkembangan Indonesia.
Data Laporan Infrastruktur Yang Digunakan Oleh Bank Dunia Adalah Sejak Tahun 2014
Di bawah pemerintahan Jokowi, proyek-proyek infrastruktur tidak terfokus hanya pada pulau Jawa yang paling padat penduduknya. Tetapi menyebar dari Sumatra ke Papua karena pemerintah bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang di seluruh nusantara mendapat manfaat.
Bank Dunia menyarankan agar masyarakat mengacu pada analisis dan fakta terkini ketika membahas keadaan pembangunan infrastruktur Indonesia saat ini. Yangdimana merupakan elemen penting bagi kemajuan berbangsa dan bernegara.
“[Pembangunan infrastruktur] layak menjadi pusat dialog kebijakan publik di negara ini. Oleh karena itu, sangat penting bahwa diskusi subjek didasarkan pada analisis dan bukti yang ada saat ini, “kata pernyataan itu.
Jokowi, yang sedang mencari masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden bulan April, akan sekali lagi melawan mantan kandidat Prabowo Subianto.